Logo merupakan identitas dari suatu entitas, banyak unsur mewakili dan harapan untuk tujuah koto yang ada didalam logo, Balai adat dengan ke-7 gonjongnya yang mewakili 7 Jorong.
atap yang berwarna hitam, hitam melambangkan pangulu, akal, budi, tahan tapo, yang memayungi Tujuah Koto, insyaALLAH. gonjong utama terdapat puncak bulan bintang dengan model "masojik lamo" posisinya yang lebih tinggi menjelaskan dan mempertegas posisi agama (Syara') dalam adat yang diwakili gonjong sebagaimana falsafah Minangkabau #ABSSBK
tugu PDRI dipintu Utama, tiang tengah/Utama dibawah gonjong & bulan bintang, warna merah menggambarkan dubalang, raso jo pareso & keberanian yang bertujuan menegakkan
#ABSSBK 7 Koto kaya akan sejarah terutama PDRI yang merupakan dengan peristiwa penting dalam menjaga keutuhan NKRI dan Bela Negara.
warna lambang nagari 7 koto adalah Kuning, Tujuah koto punyo Rajo (Rajo Ronah), yang diwakili dengan warna dinding dari Balai adat. Kuning melambangkan manti, keagungan, undang & Syara', Kuning juga melambangkan kemakmuran & kesuksesan dalam pertanian.
Dilogo paling bawah menggambarkan pertanian (perekonomian), diwakili oleh angka 7 (jumlah Jorong) dengan gambar bedengan (gundukan) yang semakin menguning keatas melambangkan kesuksesan pertanian di Nagari 7 koto yang mendatangkan kemakmuran.
sehingga jika dilihat dari logo bagian bawah keatas, dapat diartikan dengan suksesnya pertanian di 7 koto (angka 7 & bedengan), insyaAllah mendatangkan kesejahteraan & kemakmuran ekonomi masyarakatnya (semakin keatas semakin menguning) yang menjadi sumber kekuatan, belajar dari sejarah, keberanian (warna merah & tugu PDRI) & pondasi masyarakat untuk terciptakan Nagari yang beradat dan berlembaga (dinding Balai dan warna Kuning) dilindungi dan dipayungi oleh para penghulu niniak mamak, alim Ulama, cadiak pandai (warna hitam, gonjong dan bulan bintang) yang berujung pada penerapan Adat Basandi Syara', Syara' Basandi kitabuLLAH.